Macam-Macam Riba
A
|
da dua kategori utama
riba: Kategori pertama dikenal sebagai "Riba An-Nasē'ah" yang
berhubungan dengan riba dalam utang. Ini meningkat seiring waktu (misalnya
bunga atas pinjaman uang). Ini adalah jenis riba yang paling umum saat ini dan
berkaitan dengan pengembalian uang dengan uang berapa saja (bunga tetap atau
mengambang, bunga majemuk atau bunga sederhana).
Kategori lainnya
(kedua) adalah "Riba Al-Fadl" yang mengacu pada
riba sebagai pertukaran (barang, komoditi). Jenis riba ke enam komoditas (misalnya Emas) yang
disebutkan dalam hadits. Ini meningkat seiring dengan transaksi.
Narasi berikut
menjelaskan bentuk Riba Al-Fadl ini - dengan
pertukaran jenis komoditas ini. Sebuah hadits menyebutkan, “Suatu waktu Bilal
membawa Barni (sejenis kurma) kepada
Nabi dan Nabi bertanya kepadanya, 'Dari mana Anda membawa ini? Bilal menjawab,
'Saya memiliki beberapa jenis kurma yang inferior (kualitas bawah) dan menukar dua Sa’
(kira-kira 6 kilogram) untuk satu Sa'
(sekitar 3 kilogram) dari Barni yang berkualitas tinggi untuk memberikannya kepada Nabi untuk dimakan. 'Kemudian
Nabi berkata, Waspadalah! Waspadalah! Ini jelas Riba! Jangan lakukan itu, tetapi jika Anda ingin membeli Barni (sejenis kurma yang lebih baik), jual lah kurma yang kualitas bawah itu dan
uang yang didapat dari penjualan tersebut
dibelikan untuk jenis kurma yang kalitasnya lebih baik”. (HR Al-Bukhari)
Hadits ini menunjukkan
larangan menukar komoditas yang sama dengan ukuran yang berbeda, tetapi juga
menampilkan solusi alternatif. Yaitu menjual kurma, dan membeli kurma lain dengan uang.
Ringkasan Aturan Riba
Komentator Hadits Sahih Muslim, Imam Nawawi telah meringkas aturan-aturan
ini dengan cara berikut:
Ketika yang
mendasarinya berdasarkan ‘illat [5] - ‘illat adalah dasar hukum untuk
menetapkan hukum yang belum ada hukumnya - dari dua barang yang dipertukarkan berbeda, kekurangan atau kelebihan dan penundaan keduanya diizinkan, misalnya
pertukaran emas untuk gandum atau dolar untuk mobil. Contoh
konkritnya sebagai berikut:
● Ketika komoditas pertukaran serupa, kelebihan dan
penundaan keduanya dilarang, misalnya emas dengan emas atau gandum dengan gandum, dolar dengan dolar, dll.
● Ketika komoditi pertukaran bersifat heterogen, tetapi ‘illatnya
sama, seperti dalam kasus pertukaran emas dengan perak atau Dollar AS dengan Yen Jepang (medium pertukaran) atau gandum dengan beras (‘illatnya dapat ditingkatkan), kemudian kelebihan atau kekurangan diizinkan, tetapi penundaan dalam pertukaran
tidak diperbolehkan. (Ayub 2007, p.52)
Gharar
Gharar secara umum
bisa merujuk pada hal-hal berikut:
Kurangnya Transparansi - Syariah menetapkan bahwa transparansi harus ada agar
kontrak dapat dilegitimasi (syah). Misalnya, jangka waktu kontrak harus jelas bagi kedua
pihak yang terlibat agar jujur dan adil.
Di bawah ukuran tersebut,
individu dilindungi dari kecurangan,
penipuan dan eksploitasi.
Penipuan - Gharar
juga bisa menyiratkan tipu daya.
Suatu
ketika Rasul Muhammad
menemukan tumpukan gandum di pasar
Madinah dan memasukkan
tangannya ke bawah tumpukan gandum.
Jari-jarinya terasa lembab. Saat
ditanya, pedagang menjawab bahwa hujan telah jatuh ke atasnya. Nabi mengamati,
“Mengapa Anda tidak menyimpan (bagian yang basah) di atas biji-bijian kering,
sehingga orang-orang dapat melihatnya? Siapa yang menipu, tidak ada hubungannya dengan
(ajaran, suruhan) ku” (HR Muslim).
Oleh karena itu, informasi yang relevan (dari keadaan barang yang dijual) tidak dapat ditahan (harus jelas).
Pembiayaan Berdasarkan Ekuiti
Di bawah Perbankan Syariah ada dua bidang utama
pembiayaan. Salah satunya adalah Pembiayaan Modal Dasar dan Pembiayaan
Berdasarkan Utang kedua. Cara-cara pembiayaan ini terutama berbeda dari
pembiayaan Perbankan Konvensional karena pada bank konvensional adanya
hutang yang harus dibayar dari pembayaran modal
pinjaman dan bunganya.
Pembiayaan Berdasarkan Ekuitas - Pembagian Laba dan Rugi (PLS) yaitu
dalam bentuk Musharaka dan Mudharab. Mushakara adalah Penyertaan Modal atas dasar Berbagi atau Sharing, Kesetaraan atau Bisnis Kemitraan, dan
Usaha Patungan. Mudharaba adalah
Peyertaan Modal Usaha atas dasar Wali Amanat (Trustee) atau Terbatas (Limited) atau Kerjasama Investasi (Investment Partnership).
Gambaran Usaha Bisnis Musharaka
Diperlukan modal usaha USD 40 milyar. Investor A
menanam modalnya USD 10 milyar (25%). Investor B menanam modalnya USD 30 milyar
(75%). Usaha Bisnisnya menghasilakan Keuntungan USD 10 milyar. Maka bagi hasil
Kentungannya: Untuk Investor A mendapat USD 2,5 milyard (25%) - sesuai dengan
prosentasi penyertaan modalnya 25%. Untuk Investor B mendapat USD 7,5 milyar
(75%) - sesuai dengan prosentasi penyertaan modalnya 75%.
Bagan
Skema Usaha Bisnis Mushakara sbb:
Gambaran Usaha Bisnis Mudharaba
Usaha
bisnis Mudharaba dimulai dari suatu kontrak/perjanjian
antara mitra yang mempunyai modal dana - disebut sebagai Rabb-ul-Mal
(Pemilik Kekayaan/Modal/Dana - selanjutnya disebut saja Pemilik
Dana), dan mitra yang
berkeahlian/profesional mengelola usaha disebut adalah Mudharib (Enterprenuer, Fund Manager). Boleh
jadi Mudharibnya lebih dari satu yang bisa bekerja sama sebagai mitra
dengan Rabb-ul-Mal
(Pemilik Dana).
Jika bisnis atau
proyek itu sukses, laba dibagi menurut rasio (prosentase) yang telah disepakati sebelumnya. Biasanya, Rabb-ul-Mal
(Pemilik Dana) menanggung risiko
kehilangan uang, sementara Mudharib
kehilangan waktu dan usaha jika proyek tidak menghasilkan keuntungan
usaha.
Rabb-ul-Mal dapat menentukan di mana
mereka ingin Mudharib untuk menginvestasikan uang mereka (Al-Mudharaba Al-Muqayyada - khusus atau terbatas Mudharaba, misalnya jenis usaha yang khusus pada suatu tempat usaha yang dikelolanya). Jika tidak, Mudharib bebas untuk berinvestasi di mana mereka disesuai dengan bidang-bidang usaha yang dapat
menguntungkan yang akan dikelolanya (Al-Mudharaba
Al-Mutlaqa - investasi tidak terikat atau umum (Mudharaba), tidak dibatasi oleh waktu, tempat, aktivitas jenis
usaha dan sebagainya).
Bagan
Skema Usaha Bisnis Mudharaba sbb:
Pembiayaan Berbasis Utang atau Model non-PLS (Usaha tidak berdasarkan Pembagian Laba-Rugi)
Instrumen berikut ini paling sering digunakan dalam IBF
(International Banking Federation) yaitu pinjaman/pembiyaan untuk
nasabahnya selalu berbasis bunga. Sebagai alternatif prinsip syariah selalu tunduk
untuk tidak menggunakan model pinjaman/pembiayaan berbasis bunga caranya dengan
Murabaha
Murabaha disebut juga sebagai Cost Plus Sale. Dalam Murabaha ada harga ‘mark-up’. Harga yang dinaikkan atas
pembeliantalang dengan harga baru yang pantas/tidak mencekik pembeli dari
barang yang dibelitalang oleh perusahaan Murabaha.
Kemudian Murabaha menjualnya kepada
pelanggannya dengan cara dibayar cicil. Keuntungan pelanggan adalah tidak
memberatkan dengan harga total pembelian sekaligus melainkan mencicilnya.
Sedangkan Murabaha mendapat
keuntungan dari laba belitalang atas penjualannya kepada pelanggan/nasabah.
Bai ’Bithaman Ajil (BBA) - Murabaha (pembayaran total
yang ditangguhkan -
pembayaran dengan cara menyicil). Dalam
hal pembiayaan, Murabaha adalah
alternatif yang berguna - sebagai pengganti sistim pinjaman konvensional yang berbunga
interest/riba’ - ketika dikombinasikan
dengan Bai ’Bithaman Ajil (BBA). Bai ’Bithaman Ajil (BBA) berarti
penjualan dengan pembayaran ditangguhkan (bayar cicil tapi tidak
menggunakan bunga) dan juga dikenal
sebagai bai’ bithaman ajil, yang membawa arti yang sama.
Bagan
Skema Usaha Bisnis Murabaha sbb:
Produk Rekening/Deposito/Investasi Pada Bank Islam
Untuk memfasilitasi intermediasi antara penabung dan
investor, bank memobilisasi dana melalui berbagai produk simpanan dengan
karakteristik risiko/pengembalian yang berbeda.
Rekening Deposit
Utama: 1. Rekening Lancar (Wadiah/Qard); 2. Rekening Tabungan (Wadiah/Mudharaba); 3. Akun Investasi
(Mudharaba)
Perbedaan antara akad wadiah dan akad
mudharabah, yaitu:
Pembeda
|
Akad Wadiah
|
Akad Mudharabah
|
Bagi
hasil (Keuntungan)
|
Nasabah
tidak mendapatkan bagi hasil, nasabah hanya mendapatkan bonus secara sukarela
dari pihak bank.
|
Nasabah
mendapatkan nisbah (bagi hasil atau keuntungan).
|
Peran
nasabah
|
Nasabah
berperan sebagai muwadi (penitip uang atau barang).
|
Nasabah
berperan sebagai sohibul mal (pemilik modal).
|
Status
uang atau barang
|
Dana
yang disimpan di bank Syariah hanya bersifat simpanan atau titipan.
|
Dana
yang disimpan di bank Syariah disebut sebagai bentuk investasi, karena nasabah
mendapatkan nisbah (bagi hasil atau
keuntungan).
|
[Sumber: https://www.finansialku.com/akad-wadiah/]
Badan Usaha Bank dan Keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia
Dubai Islamic Bank; Morgan Stanley, IBB -
Islamic Bank of Britain; Abu Dhabi Islamic Bank; UBS; HSBC Amanah - Islamic
Financial Solutions; Citibank; NASDAQ DUBAI; DIFX - Dubai International
Financial Exchange.
Badan Usaha Bank dan Keuangan Islam yang beroperasi di Indonesia
Bank Umum Syariah (BUS)
|
|
1
|
PT. Bank Muamalat Indonesia
|
2
|
PT. Bank Syariah Mandiri
|
3
|
PT. Bank Mega Syariah
|
4
|
PT. Bank BRISyariah
|
5
|
PT. Bank Syariah Bukopin
|
6
|
PT. Bank BNI Syariah
|
7
|
PT. Bank Jabar Banten Syariah
|
8
|
PT. BCA Syariah
|
9
|
PT. Bank Victoria Syariah
|
10
|
PT. Maybank Syariah Indonesia
|
11
|
PT. Bank Panin Syariah
|
12
|
PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah
|
Unit Usaha Syariah (UUS)
|
|
13
|
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
|
14
|
PT Bank Permata, Tbk
|
15
|
PT Bank Internasional Indonesia,
Tbk
|
16
|
PT Bank CIMB Niaga, Tbk
|
17
|
PT Bank OCBC NISP, Tbk
|
18
|
PT Bank Sinarmas
|
19
|
PT Bank Tabungan Negara (Persero),
Tbk.
|
20
|
PT BPD DKI
|
21
|
PT BPD Daerah Istimewa Yogyakarta
|
22
|
PT BPD Jawa Tengah
|
23
|
PT BPD Jawa Timur, Tbk
|
24
|
PT Bank Aceh
|
25
|
PT BPD Sumatera Utara
|
26
|
PT BPD Jambi
|
27
|
PT BPD Sumatera Barat
|
28
|
PT BPD Riau dan Kepulauan Riau
|
29
|
PT BPD Sumatera Selatan dan
Bangka Belitung
|
30
|
PT BPD Kalimantan Selatan
|
31
|
PT BPD Kalimantan Barat
|
32
|
PD BPD Kalimantan Timur
|
33
|
PT BPD Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat
|
34
|
PT BPD Nusa Tenggara Barat
|
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)
|
|||||
No
|
Nama BPRS
|
Kota/Kab
|
No
|
Nama BPRS
|
Kota/Kab
|
1
|
PT BPRS Amanah Rabbaniah
|
Kab. Bandung
|
84
|
PT BPRS Buana Mitra Perwira
|
Kab. Purbalingga
|
2
|
PT BPRS Hareukat
|
Kab. Aceh Besar
|
85
|
PT BPRS Artha Surya Barokah
|
Kota Semarang
|
3
|
PT BPRS Amanah Ummah
|
Kab. Bogor
|
86
|
PT BPRS Bhakti Sumekar
|
Ka b. Sumenep
|
4
|
PT BPRS Artha Karimah Irsyadi
|
Kota Bekasi
|
87
|
PT BPRS Suriyah
|
Kab. Cilacap
|
5
|
PT BPRS Bina Amwalul Hasanah
|
Kota Depok
|
88
|
PT BPRS Bina Amanah Satria
|
Kab. Banyumas
|
6
|
PT BPRS Musyarakah Ummat Indonesia
|
Kota Tangerang
|
89
|
PT BPRS Artha Madani
|
Kab. Bekasi
|
7
|
PT BPRS Mentari
|
Kab. Garut
|
90
|
PT BPRS Khasanah Ummat
|
Kab. Banyumas
|
8
|
PT BPRS Tulen Amanah
|
Kab. Lombok Timur
|
91
|
PT BPRS Safir
|
Kota Bengkulu
|
9
|
PT BPRS Indo Timur
|
Kota Makassar
|
92
|
PT BPRS Metro Madani
|
Kota Metro
|
10
|
PT BPRS Baiturridha Pusaka
|
Kota Bandung
|
93
|
PT BPRS Al-Yaqin
|
Ka b. Simalungun
|
11
|
PT BPRS Harta Insa n Ka rimah
|
Kota Tangerang
|
94
|
PT BPRS Lantabur
|
Kab. Jombang
|
12
|
PT BPRS Barkah Gemadana
|
Kab. Banjar
|
95
|
PT BPRS Haji Miskin
|
Kab. Tana h Data r
|
13
|
PT BPRS Ibadurrahman
|
Kab. Penajam Paser Utara
|
96
|
PT BPRS Artha Mas Abadi
|
Kab. Pati
|
14
|
PT BPRS Harta Insa n Ka rimah
Bekasi
|
Kota Bekasi
|
97
|
PT BPRS Al Salaam Ama l Salman
|
Kota Depok
|
15
|
PT BPRS Ma rgirizki Bahagia
|
Ka b. Bantul
|
98
|
PT BPRS PNM Bina ma
|
Kota Semarang
|
16
|
PT BPRS Bangun Drajat Warga
|
Ka b. Bantul
|
99
|
PT BPRS Jabal Tsur
|
Ka b. Pasuruan
|
17
|
PT BPRS Cipaganti
|
Kota Cimahi
|
100
|
PT BPRS Dinar Ashri
|
Kota Mataram
|
18
|
PT BPRS Harta Insan Ka rimah
Cibitung
|
Ka b. Bekasi
|
101
|
PT BPRS Bumi Rinjani Probolinggo
|
Ka b. Probolinggo
|
19
|
PT BPRS Patuh Bera ma l
|
Kota Mataram
|
102
|
PT BPRS Bumi Rinjani Kepanjen
|
Ka b. Malang
|
20
|
PT BPRS Baktimakmur Indah
|
Ka b. Sidoa rjo
|
103
|
PT BPRS Dana Hidayatullah
|
Kota Yogyakarta
|
21
|
PT BPRS Baiturrahman
|
Ka b. Aceh Besar
|
104
|
PT BPRS Kota Bekasi
|
Kota Bekasi
|
22
|
PT BPRS Tengku Chiek Dipante
|
Ka b. Pidie
|
105
|
PT BPRS Bumi Rinjani
|
Kota Batu
|
23
|
PT BPRS Syariat Fajar Sejahtera
Bali
|
Ka b. Badung
|
106
|
PT BPRS Arta Leksana
|
Ka b. Banyumas
|
24
|
PT BPRS Al Ma soem Syaria h
|
Ka b. Bandung
|
107
|
PT BPRS Sindanglaya Katona pan
|
Ka b. Mandailing Natal
|
25
|
PT BPRS Harum Hikmahnugraha
|
Ka b. Garut
|
108
|
PT BPRS Bumi Artha Sampang
|
Ka b. Cilacap
|
26
|
PT BPRS Dana Moneter
|
Kota Makassar
|
109
|
PT BPRS Karya Mugi Sentosa
|
Kota Surabaya
|
27
|
PT BPRS Surya Sejati
|
Ka b. Taka la r
|
110
|
PT BPRS Jabal Nur
|
Kota Surabaya
|
28
|
PT BPRS Amanah Bangsa
|
Ka b. Simalungun
|
111
|
PT BPRS Barokah Dana Sejahtera
|
Kota Yogyakarta
|
29
|
PT BPRS Asri Madani Nusantara
|
Ka b. Jember
|
112
|
PT BPRS Artha Amanah Ummat
|
Ka b. Semarang
|
30
|
PT BPRS Mua ma la h Cilegon
|
Ka b. Serang
|
113
|
PT BPRS Mitra Ama l Mulia
|
Ka b. Sleman
|
31
|
PT BPRS Ishlalul Ummah
|
Kota Cimahi
|
114
|
PT BPRS Madina Mandiri Sejahtera
|
Ka b. Bantul
|
32
|
PT BPRS Al Washliyah
|
Kota Medan
|
115
|
PT BPRS Hidayah
|
Wil. Kota Jakarta Barat
|
33
|
PT BPRS Al Wadi a h
|
Kota Tasikmalaya
|
116
|
PT BPRS Renggali
|
Ka b. Aceh Tengah
|
34
|
PT BPRS Al Attaqwa Garuda Uta ma
|
Ka b. Tangerang
|
117
|
PT BPRS Syarikat Madani
|
Kota Batam
|
35
|
PT BPRS Niaga Madani
|
Kota Makassar
|
118
|
PT BPRS Dana Mulia
|
Kota Surakarta/Solo
|
36
|
PT BPRS Al Fa la h
|
Ka b. Banyuasin
|
119
|
PT BPRS Barakah Nawa itul Ikhlas
|
Kota Solok
|
37
|
PT BPRS Hasanah
|
Kota Pekanbaru
|
120
|
PT BPRS Sukowati Sragen
|
Ka b. Sragen
|
38
|
PT BPRS Wakalumi
|
Ka b. Tangerang
|
121
|
PT BPRS Dana Amanah
|
Kota Surakarta/Solo
|
39
|
PT BPRS Artha Fisabilillah
|
Ka b. Cianjur
|
122
|
PT BPRS Ma ndiri Mitra Sukses
|
Ka b. Gresik
|
40
|
PT BPRS Al Ihsan
|
Ka b. Bandung
|
123
|
PT BPRS Sara na Prima Ma ndiri
|
Ka b. Pa mekasan
|
41
|
PT BPRS Nurul Ikhwan
|
Ka b. Polewali Ma ndar
|
124
|
PT BPRS Danagung Syaria h
|
Ka b. Sleman
|
42
|
PT BPRS Hikmah Wakilah
|
Kota Banda Aceh
|
125
|
PT BPRS Rajasa
|
Ka b. La mpung Tengah
|
43
|
PT BPRS Ikhsanul Amal
|
Ka b. Kebumen
|
126
|
PT BPRS Tanmiya Artha
|
Kota Kediri
|
44
|
PT BPRS Bhakti Haji
|
Ka b. Malang
|
127
|
PT BPRS Kotabumi
|
Ka b. La mpung Utara
|
45
|
PT BPRS Rahman Hijrah Agung
|
Kota Lhokseumawe
|
128
|
PT BPRS Al Makmur
|
Ka b. Limapuluh Koto
|
46
|
PT BPRS Amanah Sejahtera
|
Ka b. Gresik
|
129
|
PT BPRS Mitra Cahaya Indonesia
|
Ka b. Sumedang
|
47
|
PT BPRS Bandar Lampung
|
Kota Bandar La mpung
|
130
|
PT BPRS Vitka Central
|
Kota Batam
|
48
|
PT BPRS Mua ma lat Harkat
|
Ka b. Seluma
|
131
|
PT BPRS Annisa Mukti
|
Ka b. Sidoa rjo
|
49
|
PT BPRS Al Barokah
|
Kota Depok
|
132
|
PT BPRS FORMES
|
Ka b. Sleman
|
50
|
PT BPRS Harta Insa n Karimah
Parahyangan
|
Ka b. Bandung
|
133
|
PT BPRS Central Syariah Utama
|
Kota Surakarta/Solo
|
51
|
PT BPRS Gebu Prima
|
Kota Medan
|
134
|
PT BPRS Cempaka Al Amin
|
Wil. Kota Jakarta Selatan
|
52
|
PT BPRS Daya Artha Mentari
|
Ka b. Pasuruan
|
135
|
PT BPRS Madinah
|
Ka b. La mongan
|
53
|
PT BPRS Mulia Berkah Abadi
|
Kota Tangerang
|
136
|
PT BPRS Lampung Timur
|
Ka b. Lampung Timur
|
54
|
PT BPRS Puduarta Insani
|
Ka b. Deli Serdang
|
137
|
PT BPRS Adeco
|
Kota La ngsa
|
55
|
PT BPRS Mentari Pasaman Saiyo
|
Ka b. Pasa ma n Barat
|
138
|
PT BPRS Al Mabrur
|
Ka b. Klaten
|
56
|
PT BPRS Berkah Dana Fadhilah
|
Ka b. Ka mpa r
|
139
|
PT BPRS MERU SANKARA
|
Ka b. Magela ng
|
57
|
PT BPRS Bina Rahmah
|
Ka b. Bogor
|
140
|
PT BPRS Kota Juang
|
Ka b. Aceh Jeumpa/Bireuen
|
58
|
PT BPRS Al Hijrah Amanah
|
Kota Depok
|
141
|
PT BPRS Amanah Insan Cita
|
Ka b. Deli Serdang
|
59
|
PT BPRS Ben Sa la ma h Abadi
|
Ka b. Grobogan
|
142
|
PT BPRS Gunung Slamet
|
Ka b. Cilacap
|
60
|
PT BPRS Ca rana Kiat Andalas
|
Ka b. Agam
|
143
|
PT BPRS Artha Pamenang
|
Ka b. Kediri
|
61
|
PT BPRS Gowata
|
Ka b. Gowa
|
144
|
PT BPRS Rahmania Dana Sejahtera
|
Ka b. Aceh Jeumpa/Bireuen
|
62
|
PT BPRS Amanah Insani
|
Ka b. Bekasi
|
145
|
PT BPRS Mitra Ha rmoni Yogyakarta
|
Kota Yogyakarta
|
63
|
PT BPRS Muamalat Yotefa
|
Ka b. Jayapura
|
146
|
PT BPRS Rahma Syaria h
|
Ka b. Kediri
|
64
|
PT BPRS Rifatul Ummah
|
Ka b. Bogor
|
147
|
PT BPRS Mitra Harmoni Kota
Semarang
|
Kota Semarang
|
65
|
PT BPRS Insa n Cita Artha Jaya
|
Ka b. Bogor
|
148
|
PT BPRS Ar-Raihan
|
Kota La ngsa
|
66
|
PT BPRS Asad Alif
|
Ka b. Kendal
|
149
|
PT BPRS Mitra Harmoni Kota Malang
|
Kota Malang
|
67
|
PT BPRS Ampek Angkek Candung
|
Ka b. Agam
|
150
|
PT BPRS Insa n Madani
|
Ka b. Sukoharjo
|
68
|
PT BPRS Al Hidayah
|
Ka b. Pasuruan
|
151
|
PT BPRS Unawi Barokah
|
Ka b. Sidoa rjo
|
69
|
PT BPRS Al Mabrur Babadan
|
Ka b. Ponorogo
|
152
|
PT BPRS Al-Madinah Tasikmalaya
|
Kota Tasikmalaya
|
70
|
PT BPRS Untung Sura pati
|
Ka b. Pasuruan
|
153
|
PT BPRS Way Ka nan
|
Ka b. Way Ka nan
|
71
|
PT BPRS Berkah Ramadhan
|
Ka b. Tangerang
|
154
|
PT BPRS Oloan Ummah Sidempuan
|
Kota Padang Sidempuan
|
72
|
PT BPRS Bangka
|
Ka b. Bangka
|
155
|
PT BPRS Dharma Kuwera
|
Ka b. Klaten
|
73
|
PT BPRS Investa ma Mega Bakti
|
Kota Makassar
|
156
|
PT BPRS Kota Mojokerto
|
Kota Mojokerto
|
74
|
PT BPRS Bumi Rinjani Malang
|
Kota Malang
|
157
|
PT BPRS Mitra Harmoni Kota Bandung
|
Kota Bandung
|
75
|
PT BPRS Bumi Rinjani Batu
|
Kota Batu
|
158
|
PT BPRS Gaja h Tongga Kota Piliang
|
Kota Sawahlunto
|
76
|
PT BPRS Cilegon Ma ndiri
|
Kota Cilegon
|
159
|
PT BPRS Ca haya Hidup
|
Ka b. Sleman
|
77
|
PT BPRS Situbondo
|
Ka b. Situbondo
|
160
|
PT BPRS Mitra Agro Usaha
|
Kota Bandar La mpung
|
78
|
PT BPRS Bahari Berkesan
|
Kota Ternate
|
161
|
PT BPRS MITRA AMANAH
|
Kota Pa la ngkaraya
|
79
|
PT BPRS Syariah Magetan
|
Ka b. Magetan
|
162
|
PT BPRS HARTA INSAN KARIMAH
SURAKARTA
|
Kota Surakarta/Solo
|
80
|
PT BPRS Bakti Artha Sejahtera
Sampang
|
Ka b. Sampang
|
163
|
PT BPRS Gotong Royong
|
Ka b. Subang
|
81
|
PT BPRS Saka Dana Mulia
|
Kab. Kudus
|
164
|
PT BPRS UNISIA
|
Jogyakarta
|
82
|
PT BPRS Harta Insan Karimah
Makassar
|
Kota Makassar
|
|||
83
|
PT BPRS Tanggamus
|
Kab. Tanggamus
|
[Sumber: http://akuntansikeuangan.com/daftar-lengkap-bank-syariah/]
Demikianlah paparan dari Bedah Buku Ekonomi dan
Keuangan Islam. Semoga dapat memberikan pandangan dari apa yang dimaksudkan
dalam sistim ekonomi dan keuangan Islam sebagai alternative dari ekonomi konventional
yang sering didera dengan inflasi/resesi/depresi yang selalu menghantui bisnis
dunia.
In the News: The Vatican says Islamic Finance
May Help Western Banks in Crisis. “The
ethical principles on which Islamic finance is based may bring banks closer to
their clients and the true spirit which should mark every financial service,”
(the Vatican’s official newspaper Osservatore Romano)
Artinya, Dalam
siaran
berita: Vatikan mengatakan Sistim Keuangan Islami dapat membantu
Bank-Bank
Barat yang
dalam keadaan Krisis. “Prinsip-prinsip
etika yang didasarkan pada sistim keuangan Islam dapat membawa bank lebih dekat kepada nasabah
mereka dan sungguh semangat ‘sistim keuangan
Islam’ ini seharusnya
menjadi
contoh bagi setiap layanan keuangan,” (Sumber: Suratkabar
resmi Vatikan Osservatore Romano). Billahit Taufiq wal-Hidayah. □ AFM
Catatan Kaki:
[3]. “A Lorenzo Totaro 2009 ‘Vatican Says
Islamic Finance May Help Western Banks in Crisis, Blomberg.com, viewed on 17
February 2010.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601092&sid=aOsOLEBuiNOg&refer=Italy.
[4]. Organisasi
Kerjasama Islam (OKI,
dahulu Organisasi Konferensi Islam-IOC-Organization of the Islamic Conference);
Arab: منظمة
التعاون الإسلامي; bahasa Perancis: Organisation de la Coopération Islamique,
adalah sebuah organisasi internasional dengan 57 negara anggota yang memiliki
seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI didirikan di Rabat,
Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para
Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya
peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik
Kristen dan Yahudi di Yerusalem. OKI mengubah namanya dari sebelumnya
Organisasi Konferensi Islam pada 28 Juni 2011.
[5]. Memahami Konsep illat
dalam Pencarian Hukum Islam – ‘Illat
ialah suatu sifat yang ada pada ashal (al-ashl)
yang sifat itu menjadi dasar untuk menetapkan hukum ashal (al-ashl) serta untuk mengetahui hukum pada fara’ (al-far’) yang belum ditetapkan hukumnya,
seperti menghabiskan harta anak yatim merupakan suatu sifat yang terdapat pada
perbuatan memakan harta anak yatim, ini yang menjadi dasar untuk menetapkan
haramnya hukum menjual harta anak yatim.
Sumber: https://www.tongkronganislami.net/memahami-konsep-illat/
□□
Sumber:
Makalah
Powerpoint dari Pembahas- Bapak Juda Agung
https://www.finansialku.com/akad-wadiah/
http://akuntansikeuangan.com/daftar-lengkap-bank-syariah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Kerjasama_Islam
https://www.tongkronganislami.net/memahami-konsep-illat/
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601092&sid=aOsOLEBuiNOg&refer=Italy.
https://www.youtube.com/embed/kDItI-Uhd6g □□□